Jumat, 02 November 2012

Jangan Bakar Buku

"Karena setiap lembarnya, mengalir berjuta cahaya.. aah... aah...
Karena setiap aksara membuka jendela dunia.. aah... aah... 

Kata demi kata mengantarkan fantasi
Habis sudah, habis sudah
Bait demi bait pemicu anestesi
Hangus sudah, hangus sudah

Karena setiap abunya membangkitkan dendam yang reda
 Karena setiap dendamnya menumbuhkan hasutan baka"

Yup, barisan frase diatas adalah untaian yg dibuat oleh band indie Efek Rumah Kaca. Jujur, saya baru kali ini menemukan band yang topik lagunya sangat unpredictable. Mana ada band yang ngambil tema tentang buku hahahaha. Sangat kreatif memang band ERK. Btw, ada benarnya proyeksi dalam lirik lagu diatas. Semakin lama keberadaan buku secara harfiah mulai tergerus. Memang sekarang kita merasa gak ada perubahan aPa-apa. Kalau ke gramedia, atau ke toko buku ya masih banyak aja buku-buku yang dipajang dan gak pernah habis.

Tapi eksistensi buku saat ini hanya sebatas pada "dasar", sedangkan ruang mainstreamnya tetap saja dikuasai oleh internet. Bahkan tablet pc mana yg saat ini tidak menyediakan aplikasi untuk e-book. Hmm, padahal bagi saya membaca buku yang benar-benar nyata adalah ketika kita bisa meraba tiap sudut covernya, dapat menghirup aroma kertas dan membolak-balik lembar sesuai keinginan kita. Nggak sreg rasanya kalau membaca suatu novel atau tulisan melalui ebook atau media selain kertas lainnya. Yup, maka dari itu lestarikanlah buku & "Jangan Bakar Buku!"